Cedera engkel memang cukup mengganggu
kesehatan dan membuat ruang gerak kita terbatasi, nah kali ini
Ceardo akan memberikan beberapa tips untuk mengatasi cedera pada engkel. Bermain futsal atau
olahraga lain memang agak rentan terjadinya cedera
engkel atau biasa kita nyebutnya engkel keseleo. Bagi kita yang senang
olahraga futsal atau basket, cedera ini sering kita jumpai. Biasanya
terjadi saat kita berlari kemudian terpeleset dengan salah tumpuan atau
saat setelah melompat kita salah menjejakkan kaki waktu mendarat.
Tentunya sangat menjengkelkan bila engkel kita cedera. Karena sangat
nyeri terutama untuk menjejakkan kaki ke tanah, bengkak, dan kita jadi
berhenti bermain futsal atau basket, untuk sementara menjadi penonton.
Sebenarnya cedera engkel yang sering terjadi ada 2 macam, yaitu :
- strain ankle
- sprain ankle injury.
Strain terjadi ketika otot atau tenden kita terlalu meregang, sedangkan
sprain, cedera yang lebih serius, adalah peregangan pada ligamen
(jaringan ikat yang menghubungkan antar tulang). Sekitar 85% dari semua
cedera engkel adalah sprain ankle dan 45% nya merupakan cedera saat
olahraga. Sekitar 50% orang yang pernah menderita bisa kambuh lagi.
Kebanyakan cedera engkel (sekitar 85%) adalah inversion injury yaitu
kaki tertekuk ke arah dalam, sehingga terjadi peregangan pada ligament
bagian luar. Sedangkan cedera engkel karena kaki tertekuku ke arah luar
jarang terjadi, dikarenakan posisi anatomis kaki kita.
Ada beberapa derajat dari cedera engkel, tapi tidak akan saya bahas
pada tulisan ini. Yang lebih penting adalah penanganan awal kita
terhadap cedera yang kita alami. Biasa yang saya lihat bila ada salah
satu rekan yang cedera, maka yang lainnya beramai-ramai memberikan
solusi. Ada yang menyuruh dipijat, langsung ditekuk seperti waktu kram,
disuruh jongkok, dan lainnya. Sebenarnya penanganan yang benar ada 4
prinsip. Untuk lebih mudahnya biasa disingkat dengan
R I C E.
1.
Rest atau istirahat
Mengistirahatkan kaki yang cedera dari gerakan berlebihan yang tidak
perlu dan dari gerakan menahan beban badan dengan menjejakkan kaki ke
tanah. Kruk (crutches) atau bidai (splint) sangat membantu.
2.
Ice atau es
Kompres es digunakan untuk mengurangi bengkak. Dilakukan 20 menit tiap jam selama bengkak masih ada
3.
Compression
Engkel dan kaki dibebat dengan bebat elastis atau stocking khusus
dengan rapat tapi tidak erat. Jika bengkak menyebabkan bebat terlalu
erat, harus direnggangkan secepatnya
4.
Elevation
Kaki diletakkan di atas letak jantung selama 48 jam pertama. Ini dilakukan untuk meminimalisir bengkak dan memar.
Selain itu, bisa diberikan obat pereda rasa nyeri. Tentu penggunaannya harus sesuai instruksi dokter.
Cedera engkel dengan penanganan yang sesuai kebanyakan sembuh antara 2
sampai 6 minggu. Cedera yang berat memerlukan waktu yang lama sekitar
12 minggu dan memerlukan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan dan
koordinasi otot. Tindakan bedah jarang diperlukan. Bila kita mengalami
nyeri terus menerus dalam jangka waktu lama atau cedera engkel kambuhan,
tindakan bedah mungkin diperlukan.
Oleh karena itu, sebaiknya sebelum olahraga kita melakukan pemanasan
dan pilih sepatu yang sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar